Etika Berbeda Pendapat

MediaMuslim.InfoDi saat berbeda pendapat baik dalam suatu majelis atau bukan, sebagai seorang muslim kita berupaya untuk ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu  dan juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.

Seorang muslim haruslah mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur’an dan Sunnah. Karena Alloh Subhaanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Dan jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Alloh (Kitab) dan Rasul”. (QS: An-Nisa: 59).

Seorang muslim berupaya berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat dengan kita dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat. Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.

Seorang muslim berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang. Berlapang dada di dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada anda atau catatan-catatang yang dialamatkan kepada anda.

Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah. Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah-membantah dan kasar menghadapi lawan.

(Sumber Rujukan: Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari; Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan)

 

26 Komentar

  1. Neny Kemalasari said,

    Agustus 30, 2007 pada 9:14 am

    ya..ana sepakat…perbedaan pendapat memang selalu ada, tapi hal itu bukan berarti akan menjaadikan hubungan persaudaraan kita ternodai dengan setitik kebencian dan perasaan ingin mengalahkan lawan dalam hati kita. yang kecil itu akan berpengaruh untuk hal yang besar……..

  2. umar al-faruq said,

    Oktober 2, 2007 pada 6:28 am

    perbedaaan pendapat pada manusia itu pasti selalu ada. kita haru saling menghormati setiap pendapat orang asal pendapat tersebut tidak keluar dari aturan dalam islam islam. dalam sbuah majlis atau diskusi hendaklah kita bersama-sama mencari kebenaran bukan justru pembenaran yang membuat kita malah berpecah belah.

  3. trisno said,

    Oktober 25, 2007 pada 12:07 pm

    meskipun berbeda pendapat kita tidak boleh memaksakan pendapat kita kepada orang lain.perbedaan pendapat juga jangan sampai kita jadi pecah belah.

  4. benbego said,

    Oktober 31, 2007 pada 6:34 pm

    siip. saya setuju. salam kenal dari http://pcmavrc.wordpress.com

  5. annur said,

    Desember 8, 2007 pada 8:48 am

    Yup.. serem kalo mulanya BeDa pendapat jadi musuh trus terjadi pertikaian.. huuuuuuuuuuu seremmmm.. tapi yang bener juga jangan trlu menyudutkan dong ya kan..?? coz tar malah jdi berantem.. gak lucu deh

  6. Desember 14, 2007 pada 1:32 am

    Dear Friend,

    Everyone has sinned in their life. Everyone has dis-pleased God through abominable sins. The penalty for sin is hell and damnation.

    But because “God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.” (John 3:16).

    God sent Jesus Christ to be the payment for our sins. Jesus Christ was not just a prophet of God, but Jesus Christ was God’s own begotten Son. Jesus Christ who was perfect and sinless WAS PUT TO DEATH, murdered on the cross, and sent to hell as payment for our sins. After it was finished, with His own power he broke out of hell and ressurrected back to life! “And declared to be the Son of God with power, according to the spirit of holiness, by the resurrection from the dead:” (Romans 1:4). He did this so that we dont have to pay for our own sins and loose Heaven, but through Him we can find salvation!

    Jesus Christ is the only way anyone can receive assurance of salvation and heaven, for he says: “I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.” (John 14:6).

    Jesus Christ warns us: “He that believeth and is baptized shall be saved; but he that believeth not shall be damned.” (Mark 16:16). The reason is because if someone does not give their life to Jesus Christ as their only way to Heaven, therefore casting their sins upon him, then they get to pay for their OWN sins, and that will mean hell and damnation eternally. The Holy word of God: The Holy Bible written by the Holy Spirit is clear on this issue. “For the wages of sin is death; but the gift of God is eternal life through Jesus Christ our Lord.” (Romans 6:23).

    Jesus Christ is God come in the flesh, for He says: “I and my Father are one.” (John 10:30).

    The true Holy Spirit of God comes only through belief and baptism in name the Son of God Yeshua Jesus Christ, for He says about Himself: “But the Comforter, which is the Holy Ghost, whom the Father will send in my name, he shall teach you all things, and bring all things to your remembrance, whatsoever I have said unto you.” (John 1:26).

    These words are true. Yeshua Jesus Christ the Biblical messiah of God does not lie. And the word of God boldly proclaims that any preaching of anything about Jesus Christ that is in contradiction to the Gospel preached by His original church (The Holy Bible): “But though we, or an angel from heaven, preach any other gospel unto you than that which we have preached unto you, let him be accursed.” (Galatians 1:10)

    Friend, Salvation is the gift of casting your sins into the hands of Jesus Christ, and then being allowed to have inheritance in Heaven. It’s the gift of having Jesus Christ pay for your sins, so you dont have to pay for them yourself in hell. Salvation is of absolute, utmost importance. If you don’t know Yeshua Jesus Christ the Biblical Son of God as your Lord and Savior – please don’t gamble the future of your soul; time is running out. Here is a website that can help you find your way:

    http://www.ficm.org/newsite/index.php?command=receivec

  7. Endin Surya Solehudin said,

    Februari 5, 2008 pada 4:36 pm

    Dengan adanya perbedaan pendapat seharusnya hal itu dijadikan bahan kajian dan sebagai bahan renungan untuk bisa mendewasakan diri yang mengarah kepada kebijakan dalam berprilaku.Tidak sedikit orang yang mendalami islam secara ekstrim’ ( dalam tanda petik ), tapi justru mereka terjebak dalam konsep islam itu sendiri, dimana konon mereka selalu mengatakan bahwa islam adalah rahmatan lil alamin namun justru dalam kehidupan sehari hari konsep itu hanya sebuah selogan belaka yang tidak diimplementasikan dalam sebuah kebijakan dalam beraktifitas khususnya dalam menyikapi perbedaan yang selalu hadir dan akan selalu ada.
    Semoga kita termasuk orang orang yang menghargai perbedaan melalui etika dan moral yang sehat dan dinamis….salam kenal tuk semua…( http://niendin.wordpress.com ) wassalamu’alaikum

  8. Sefo said,

    Maret 11, 2008 pada 7:05 pm

    Bagus juga tuh uraiannya, yang lebih detail lagi dong

  9. Iman Kristen said,

    Agustus 26, 2008 pada 9:14 pm

    Berbeda adalah keindahan.

    Kok tidak di update lagi?

    Salam.

  10. Nurhayati1960 said,

    September 3, 2008 pada 2:36 pm

    Perbedaan itu rahmat, salah satu yang kita bisa rasakan apabila ada sesuatu yang diperdebatkan dengan serius pasti kita berusaha untuk mencari tahu apkah dengan membaca buku atau bertanya kepada yang lebih tahu kadang bukannya yang kita peroleh satu jawaban malah bisa dapat ilmu yang lainnya.

  11. odaylodaya said,

    November 6, 2008 pada 10:32 pm

    lanjutkan semua niat baikmu, semoga selalu di berkahi yang maha kuasa

  12. oday said,

    November 6, 2008 pada 10:39 pm

    adanya pendapat-pendapat yang ada di masyarakat itu kadang menjadikan motifpasi buat kita yang mendengarnya.

  13. C4P3X said,

    November 12, 2008 pada 2:44 pm

    Perbedaan pendapat memang sangat baik dalam mencapai hal yang lebih baik (Sintesa >< Antitesa menghasilkan hipotesa baru yang lebih baik).
    Tapi sering terjadi dalam diskusi mengarah pada debat, mencari pembenaran atas pendapat pribadi bukan mencari kebenaran. Hal ini sering terjadi karena kita berlaku sombong, merasa lebih baik dan benar dari orang lain, sehingga kita berusaha mematahkan argumentasi lawan. Bahkan terkadang kita menggunakan dalil agama (Al-Quran dan Hadist) untuk menjatuhkan lawan.
    Sebenar nya yang jadi masalah bukanlah perbedaan pendapat itu, tapi kesombongan kita sehingga kita tidak dapat mengambil hikmah dalam perbedaan.
    Ketika kita merasa lebih benar dari orang lain, berhati2 lah, bisa jadi itu bibit kesombongan. Sementara itu sombong adalah sifat yang sangat dibenci Tuhan.

  14. kasih tuhan said,

    Januari 8, 2009 pada 2:59 pm

    jangan pernah mengomentari Blog muslim tapi benahi KITAB BIBEL KALIAN KARENA KITAB KALIAN ADALAH KITAB PORNO.
    MENGAPA KITAB PORNO??????????????????????????????
    BECAUSE……..TIDAK ADA KITAB MANAPUN YANG ISINYA :
    “TUHAN BERKATA TUBUH MU IBARAT POHON KURMA INGIN KUPANJAT DAN KU GIGIT BUAHNYA.
    BUAH DADAMU IBARAT KURMA YANG MATANG INGIN KU KECUP.
    BUAH ZAKAR PUN IKUT DI DALAM NYA APA ITU KITABNYA NASRANI”
    APA YANG KALIAN YAKINI LAGI KAUM NASRANI DARI KITAB KALIAN?????????????
    TUHANNYA AJA BERFIRMAN MESUM GIMANE UMATNYA????????????????
    BALIK KE JALAN YANG LURUS………………………..
    KATANYA 2013 KIAMAT MAKANYA SEBELUM KIAMAT TOBAT YG BENER

  15. dhini said,

    Maret 31, 2009 pada 9:34 pm

    stujuuuuuuuuu………….banged??!!! “lakum diinukum wa liyadin”.

  16. dhini said,

    Maret 31, 2009 pada 9:37 pm

    ternyta hazal artikel maqro’ ma’a ahlul kitab aidon…limaaza ???
    ana aidon la a’rif,,.intabih faqod fi tashna’….Allahu akbar??!!!

  17. Yosy Ervianto Kurniawan said,

    April 12, 2009 pada 10:26 pm

    Assalamua’laikum Wr. Wb.

    Tiada kalimat yang paling indah, selain kalimat yang menyeru dengan ikhlas ke jalan Allah.
    Jazzakumullah…

    Wassalamua’laikum Wr. Wb.

  18. ubaidillah said,

    Juli 9, 2009 pada 8:13 am

    assalamualaikum..jangan di layani fitnah kufar kerana sememangnya mereka itu memang berdendam dengan kaum muslim..semoga allah memberi mereka nur hidayah islam seperti kita… salam perjuangan dan salam sahabat,,,

  19. ubaidillah said,

    Juli 9, 2009 pada 8:18 am

    man yahdihillah fala muhhil lalah..
    waman yadhlil hadiyalah….

  20. ubaidillah said,

    Juli 9, 2009 pada 8:20 am

    man yahdihillah fala mudhil lalah..
    waman yadhlillah fala hadiyalah..
    maaf.. salah taip…

  21. Agus said,

    November 4, 2009 pada 11:59 pm

    wah bagus2.. salam kenal.. salam kunjungan

  22. hery said,

    Februari 22, 2010 pada 9:59 pm

    Berbeda pendapat antara mu`min dengan mu`min memang suatu hal yang wajar tapi jangan jadikan perbedaan pendapat jadi suatu perpecahan malahan jadikan sebagai wasilah datang nya Rahmat (ihktilafu umati rohmatun )
    karena mu`min dengan mu`min lain nya adalah sauadara dan yang satu sama yang lainya saling menguatkan. sekali lagi jangan jadikan perbedaan pendapat jadi suatu perpecahan ( taparuq ) karena taparuq bukan sipat dari seorang mu`min.

  23. yasbah said,

    Mei 17, 2010 pada 9:26 pm

    perbedaan itu lumrah, beda dengan perpecahan…

  24. Ambeg Paramarta said,

    Mei 25, 2011 pada 10:51 am

    Kini, 24 Mei 2011. Berarti 1 tahun lebih 7 hari baru ada pengunjung, yaitu saya. Tetapi setidak-tidaknya saya sempatkan hadir di sini untuk memahami dan memaknai beda pendapat. Semoga yang beda pendapat tetap beda pendapat, tetapi persaudaraan tetap kita jaga, kita junjung, dan kita lestarikan.

  25. ichieb slank said,

    Januari 5, 2012 pada 6:09 am

    assalamualaikum… Saya sependapat dgn tdk usah mmbenarkan golonganya sndiri mmbid’ahkan dan mngkafirkn glongan lain. Keuntungan fihak ketiga dan mrugikan uchuwah kita.
    Insya Allah.


Tinggalkan komentar